**
Hari kamis lagi,
di bulan Juni.
bertepatan dengan perayaan idul fitri,
meskipun tak seramai ketika masa kecil.
malasku masih menjamahi,
ketika matahari sudah lumayan tinggi,
ku kira tak ada hal yang berarti,
selain rasa kantuk yang masih menghantui,
selain rasa lapar yang mulai meresahi,
selain rasa khawatir karena terpikir skripsi,
namun, aku masih bersembunyi,
dibalik kamar yang tak berpenghuni.
masih ada rasa puas dalam hati,
ketika rasa penasaran pada sepertiga malam masih belum berakhir,
dan masih menjadi teka-teki.
apakah bisa bertemu kembali?
apakah harus didatangi sesegera mungkin?
apakah harus terus-menerus sendiri?
dan apakah harus menyesal di kemudian hari?
Hmm.. aku mulai berandai lagi.
ketika rasa malu ketika berjumpa itu terulang lagi.
atau aku mulai bermimpi?
ketika dia yang berdaster pink datang untuk silaturahim.
malu ku dan dia menjadikan sepi.
ketika temannya yang lain masih berbincang tentang studi.
ku lihat sekilas, tak ada perubahan yang berarti,
meski statusnya sebagai santri,
namun, membuatku kagum dalam hati.
hingga salah tingkah harus diulang lagi.
"kok enggak diparingi aku?"
Hmm.. aku masih tak berani mengatakan diri.
meskipun masih senyum-senyum sendiri.
harapan masih lumayan tinggi.
sekalipun rasa khawatir yang menjadi-jadi.
karena spekulasi,
karena masih teka-teki,
karena masih misteri,
dan karena yang lain,
"jika dia kembali, maka dia akan milikmu sejati.
namun, jika dia tak kembali, ikhlaskan dia karena masih ada yang baik lagi."
kata seorang ustadz di sebuah masjid.
#tholabulilmiajadulu
Surabaya, 5 Juli 2018
20:51 WIB
Hari kamis lagi,
di bulan Juni.
bertepatan dengan perayaan idul fitri,
meskipun tak seramai ketika masa kecil.
malasku masih menjamahi,
ketika matahari sudah lumayan tinggi,
ku kira tak ada hal yang berarti,
selain rasa kantuk yang masih menghantui,
selain rasa lapar yang mulai meresahi,
selain rasa khawatir karena terpikir skripsi,
namun, aku masih bersembunyi,
dibalik kamar yang tak berpenghuni.
masih ada rasa puas dalam hati,
ketika rasa penasaran pada sepertiga malam masih belum berakhir,
dan masih menjadi teka-teki.
apakah bisa bertemu kembali?
apakah harus didatangi sesegera mungkin?
apakah harus terus-menerus sendiri?
dan apakah harus menyesal di kemudian hari?
Hmm.. aku mulai berandai lagi.
ketika rasa malu ketika berjumpa itu terulang lagi.
atau aku mulai bermimpi?
ketika dia yang berdaster pink datang untuk silaturahim.
malu ku dan dia menjadikan sepi.
ketika temannya yang lain masih berbincang tentang studi.
ku lihat sekilas, tak ada perubahan yang berarti,
meski statusnya sebagai santri,
namun, membuatku kagum dalam hati.
hingga salah tingkah harus diulang lagi.
"kok enggak diparingi aku?"
Hmm.. aku masih tak berani mengatakan diri.
meskipun masih senyum-senyum sendiri.
harapan masih lumayan tinggi.
sekalipun rasa khawatir yang menjadi-jadi.
karena spekulasi,
karena masih teka-teki,
karena masih misteri,
dan karena yang lain,
"jika dia kembali, maka dia akan milikmu sejati.
namun, jika dia tak kembali, ikhlaskan dia karena masih ada yang baik lagi."
kata seorang ustadz di sebuah masjid.
#tholabulilmiajadulu
Surabaya, 5 Juli 2018
20:51 WIB
Comments
Post a Comment