(Siapa
bilang jika nasihat itu identik dengan anak kecil?)
Suatu hari, di bulan
November tahun 2017.
Ada kejadian unik yang
mungkin dianggap biasa di kalangan santri. Yaitu tidak melaksanakan Sholat
berjamaah di Masjid. Ini memang "sepele" tapi bisa menjadi kasus luar
biasa karena dalam Islam kita diperintahkan untuk melaksanakan sholat berjamaah
di awal waktu dan dilaksanakan di masjid. Namun, yang terjadi pada pagi itu
mengundang pro kontra di kalangan hati santri yang bermukim di tempat tersebut.
Mengapa kok kesalahan seperti ini kok di publish di sebuah grup sosial media?
Suatu ketika, ada
sekumpulan santri di salah satu Ma'had terkenal di kota pahlawan. Mereka
membuat sebuah keselahan yang sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya. Sesuai
dengan tradisi yang dianut ma'had tersebut, mereka digiring menuju ke kantor
pengasuh untuk mendapat nasihat ataupun teguran. Nasihat yang disampaikan pun
hampir sama dengan nasihat-nasihat yang telah disampaikan jauh-jauh hari. namun
ada sebuah kalimat yang membuat mereka mangkel yaitu
"Ustadz biasanya kalau ada santri yang melanggar, ustadz akan foto dan
ustadz akan sebarkan ke grup!"
Jelas kata itu yang membuat mereka mbatin (baca:
jengkel) dengan ustadz tersebut. Meskipun dalam adab kita menuntut ilmu, kita
tidak diperkenankan untuk marah kepada ustadz.
Beberapa saat kemudian,
mereka dipanggil oleh salah satu pengajar di salah satu kampus tersebut
(kebetulan, kampus dan asrama adalah satu paket untuk bisa belajar di tempat
tersebut). Yang membuat mereka terkesima (baca: marah) dengan beliau adalah
"koyo arek cilik ae sing senengane dituturi terus? (seperti
anak kecil saja yang sukanya dinasihati terus?)" Pertanyaannya,
Apakah salah seorang remaja ataupun orang dewasa dinasihati? Hmm... Secara
umum, Nasihat adalah sebuah alat untuk bisa mengendalikan seseorang. Maksud
pengendalian adalah mengarahkan dalam hal yang baik. Contoh jika ada seorang
anak SD pada malam hari bermain, padahal malam adalah waktu yang tepat untuk
belajar atau istirahat. Orang tua yang baik pasti akan menasihatinya dengan
"nak, kok malam-malam main? Ayo pulang dan belajar
di rumah!"
Mengapa
saya berkata orang tua yang baik? karena orang tua yang baik pasti tidak rela
jika anak yang telah mereka didik sejak kecil dipukul atau disakiti secara hati
maupun mental. Bahkan jika seorang anak mulai beranjak dewasa, anak tersebut
juga perlu mendapatkan nasihat. Mengapa? karena beban yang dipikul orang yang
beranjak dewasa semakin besar. Pasti semua orang tua di negeri ini atau bahkan
di dunia ini ingin anak-anaknya menjadi orang yang sukses. Benar kan?
Maka jangan lelah untuk memberikan nasihat kepada anak-anaknya. Meskipun tidak
semua anak itu ..... (isi sendiri)
Semoga
bermanfaat :D
Surabaya,
16 November 2017
#tholabulilmiajadulu
Comments
Post a Comment