Loris Karius setelah pertandingan Final Liga Champions menghadapi Real Madrid (26/5/18) |
tanah yang dipenuhi dengan rumput sintetis,
Aku mulai menutup mata untuk bermimpi,
"Andai trofi ini bisa kugapai" gumamku dalam hati,
perlahan dan perlahan kulalui,
hingga gemuruh penonton mulai memotivasi diri,
meski tegang mulai menghantui,
sejenak, ku lihat lagi trofi itu,
tapi aku tak mau terbang terlalu tinggi,
karena pertandingan belum berakhir disini,
**
lawan menggiring bola,
dari jauh, Ia melepaskan tedangan,
"Goal!!" gemuruh seisi stadion.
aku tercengang.
aku maki dalam hati.
"kenapa aku melakukan ini? bodoh!"
pertandingan berakhir antiklimaks,
aku tak bisa menggapainya.
aku gagal, gagal, dan gagal.
dipinggir sana, kulihat rekan-rekan kecewa,
mereka hanya bisa memandang trofi disana,
tanpa bisa dibawa pulang,
Ah, Terlambat...
semua sudah terlambat,
**
aku harus sabar,
melawan hujatan yang sering diumbar,
aku harus bangkit,
melawan semua kenangan buruk yang terus diungkit,
dan aku harus belajar,
agar mimpi sedari kecil ini terlaksana,
yaitu "si kuping besar" Liga Champions Eropa,
#tholabulilmiajadulu
Comments
Post a Comment