Jelas pukulan telak bagi kami untuk bisa menyeimbangkan keadaan. tampaknya hujan lagi-lagi memberikan "hadiah" buat lawan untuk bisa menggandakan keunggulan. tak lama berselang untuk kesekian kalinya kejutan lawan membuat kami "senam jantung". untung, bola itu hanya menerpa tiang gawang.
waktu mendekati akhir dan serangan demi serangan tak kunjung menghancurkan tembok china itu. tersisa beberapa detik pertandingan akan berakhir. kami mulai pasrah dengan hasil akhir ini.
"Priiit!!" wasit menunjuk titik putih dan memberikan kami hadiah tendangan penalti. sorak sorai penonton memberikan warna baru dalam pertandingan ini. dan akhirnya tembok china itu berhasil dihancurkan. Eksekusi dari Aan, pemain pengganti ini membuat harapan ini muncul di benak kami. wasit meniupkan peluit panjang tanda pertandingan berakhir. skor kembali imbang dan pertandingan harus di akhiri dengan babak tos-tosan ( adu penalti ).
Namun, keberuntungan ini hanya kembali sesaat. semua "eksekutor" kami gagal dan tak ada satupun bisa mengecoh kiper mereka. kami hanya tertunduk lesu melihat selebrasi kemenangan mereka. kegagalan kedua kalinya untuk bisa lolos dari fase awal. disamping itu, pupus pula untuk bisa memberikan kado perpisahan untuk tim dan penonton.
"udah, nggak usah di ratapi. toh, suatu pertandingan itu pasti ada yang menjadi pemenang maupun pecundang. dan itu pasti !! " ujar salah satu penonton.
"ya, kami tau. tapi ini merupakan terakhir kalinya kami berlaga di lapangan ini. sangat di sayangkan kami gagal. tapi saya yakin, kedepan akan ada penerus kami yang lebih bagus dari pada kami. percayalah kawan!!"
"tapi kan ini pertandingan. walaupun ini yang terakhir buat kalian dan yang lain tapi anggap aja di sini menjadi ajang melatih mental kalian di luar sana."
"Hehe, Enggeh. Insya Allah aku kuat."
Ekspresi sedih atas kekalahan masih terasa dalam perjalanan kami untuk menyelesaikan kontrak kami yang tersisa berapa bulan.
( Bersambung )
Comments
Post a Comment