Skip to main content

Kesialan itu bernama adu penalti.


Kesialan itu bernama adu penalti. 




14 Desember 2014 -  Lapangan legendaris. Setiap kali para alumni mengatakan hal itu ketika menginjakkan kaki di lapangan ini. Lapangan yang juga di jadikan tempat upacara ini pun menjadi saksi bisu pertandingan terakhir kami di ajang yang cukup bergengsi pada masa itu. Jersey Biru gelap dengan lambang padi dan kapas di belakang jersey merupakan penyemangat kami. Aku, Febri, Bagas, Tulus, dan Mukib sudah siap melaksanakan misi ini. Lapangan tak kunjung kering. namun, tak menghalangi niat kami tuk bisa memberikan "kado perpisahan" untuk para fans fanatik. "Pertandingan pun dimulai!!" tembok kokoh musuh layaknya "tembok china" menjadi suatu masalah bagi para "predator" kami yang mulai frustasi mencari celah. semua pemain pun menyerang kecuali penjaga gawang. namun apa daya, para "sprinter" lawan sudah mulai menunjukkan aksinya ketika merebut bola itu dengan sepenuh hati dan mimpi buruk itu pun datang! bola datang dengan cepat sekelas pemain profesional. Aku hanya "mati kutu" melihat tipuan bola tersebut. papan skor berubah untuk kemenangan sementara tim lawan.

Jelas pukulan telak bagi kami untuk bisa menyeimbangkan keadaan. tampaknya hujan lagi-lagi memberikan "hadiah" buat lawan untuk bisa menggandakan keunggulan. tak lama berselang untuk kesekian kalinya kejutan lawan membuat kami "senam jantung". untung, bola itu hanya menerpa tiang gawang. 
waktu mendekati akhir dan serangan demi serangan tak kunjung menghancurkan tembok china itu. tersisa beberapa detik pertandingan akan berakhir. kami mulai pasrah dengan hasil akhir ini. 
"Priiit!!" wasit menunjuk titik putih dan memberikan kami hadiah tendangan penalti. sorak sorai penonton memberikan warna baru dalam pertandingan ini. dan akhirnya tembok china itu berhasil dihancurkan. Eksekusi dari Aan, pemain pengganti ini membuat harapan ini muncul di benak kami. wasit meniupkan peluit panjang tanda pertandingan berakhir. skor kembali imbang dan pertandingan harus di akhiri dengan babak tos-tosan ( adu penalti ).

Namun, keberuntungan ini hanya kembali sesaat. semua "eksekutor" kami gagal dan tak ada satupun bisa mengecoh kiper mereka. kami hanya tertunduk lesu melihat selebrasi kemenangan mereka. kegagalan kedua kalinya untuk bisa lolos dari fase awal. disamping itu, pupus pula untuk bisa memberikan kado perpisahan untuk tim dan penonton.

"udah, nggak usah di ratapi. toh, suatu pertandingan itu pasti ada yang menjadi pemenang maupun pecundang. dan itu pasti !! " ujar salah satu penonton.
"ya, kami tau. tapi ini merupakan terakhir kalinya kami berlaga di lapangan ini. sangat di sayangkan kami gagal. tapi saya yakin, kedepan akan ada penerus kami yang lebih bagus dari pada kami. percayalah kawan!!"
"tapi kan ini pertandingan. walaupun ini yang terakhir buat kalian dan yang lain tapi anggap aja di sini menjadi ajang melatih mental kalian di luar sana."
"Hehe, Enggeh. Insya Allah aku kuat."

Ekspresi sedih atas kekalahan masih terasa dalam perjalanan kami untuk menyelesaikan kontrak kami yang tersisa berapa bulan. 
( Bersambung )

Comments

Popular posts from this blog

Rekap Motogp Aragon

 Aragon - Motogp Aragon 2021 yang berlangsung menghadirkan banyak drama. Diantaranya adalah duel ketat antara Pecco vs Marc, terpuruknya Fabio beserta pasukan yamaha, hingga persaingan panas di papan tengah.  berikut adalah rekap motogp aragon 2021 - Pecco kesurupan Dovi Duel ketat antara Pecco vs Marc mengingatkan kita dengan Dovi vs Marc beberapa tahun silam. memulai start dari pole, Pecco selalu dibuntuti marc hingga perang overtake tersaji dari lap 19 hingga last lap. 7x di overtake dan dibalas tuntas oleh pecco. sebenarnya marc memiliki peluang menang ketika berhasil mengovertake di tikungan 9, namun marc melebar sehingga pecco berhasil menyalip kembali dan melenggang mulus di garis finish.  - Joan Mir aman di podium 3 Joan mir adalah salah satu sunday rider selain Valentino Rossi dan Brad Binder. Start di posisi 7, Mir berhasil mengovertake lawan-lawannya seperti Miller, Aleix, Martin, dan Fabio. sempat berduel beberapa laps dengan Aleix untuk podium 3, namun Joan Mir berhasil me

Indonesia vs Malaysia (1)

"Sejauh jauhnya kamu pergi, Suatu saat kamu akan kembali" Negeri jiran, Musuh bebuyutan kita, Saling balas maki dan cacian, Di dunia kulit bundar, Maupun di berbagai bidang, Mereka sudah meningkat, Sedangkan kita masih merangkak. Tak banyak cendekiawan hebat, Layaknya para ustadz dan wali sanga. Namun, mereka belajar banyak. Mengaplikasikan di kawasannya. Sedangkan kita terlalu bangga. Akan SDA yang melimpah. Akan banyaknya ilmuwan, Namun lupa dengan adab, Serta identitas sesungguhnya. Malaysia, 28 Agustus 2019

Masih perlu Nasihat?

        (Siapa bilang jika nasihat itu identik dengan anak kecil?)  Suatu hari, di bulan November tahun 2017. Ada kejadian unik yang mungkin dianggap biasa di kalangan santri. Yaitu tidak melaksanakan Sholat berjamaah di Masjid. Ini memang "sepele" tapi bisa menjadi kasus luar biasa karena dalam Islam kita diperintahkan untuk melaksanakan sholat berjamaah di awal waktu dan dilaksanakan di masjid. Namun, yang terjadi pada pagi itu mengundang pro kontra di kalangan hati santri yang bermukim di tempat tersebut. Mengapa kok kesalahan seperti ini kok di publish di sebuah grup sosial media? Suatu ketika, ada sekumpulan santri di salah satu Ma'had terkenal di kota pahlawan. Mereka membuat sebuah keselahan yang sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya. Sesuai dengan tradisi yang dianut ma'had tersebut, mereka digiring menuju ke kantor pengasuh untuk mendapat nasihat ataupun teguran. Nasihat yang disampaikan pun hampir sama dengan nasihat-nasihat yang telah dis